07 April 2022

Home » » Pengalaman Cari Kerja Sebagai Fresh Graduate, 1 tahun Baru Dapet

Pengalaman Cari Kerja Sebagai Fresh Graduate, 1 tahun Baru Dapet

07 April 2022, 0 komentar

Bicara pengalaman melamar kerja sebagai fresh graduate atau baru lulus kuliah, alhamdulillah saya sudah melalui itu semua. Jadi kali ini saya akan bagikan pengalaman pribadi soal melamar kerja mudah-mudahan bermanfaat bagi kalian pengunjung blog ini.


Jadi, saya lulus kuliah S1 tahun 2015 lalu. Mungkin untuk fresh graduate yang lain berbeda ya pengalamannya. Tapi pengalaman saya, setelah lulus kuliah menghabiskan waktu sekitar 1 tahun dalam mencari kerja sampai akhirnya diterima di sebuah perusahaan swasta.


Beberapa teman seangkatan ada yang beruntung karena dalam beberapa bulan setelah wisuda bisa dapat pekerjaan. Tapi, beberapa teman seangkatan lain ada pula yang berjuang selama 2 tahun bahkan lebih untuk mendapat pekerjaan.


Kedua orang tua saya adalah orang kampung biasa-biasa saja, kelahiran dari keluarga petani. Pas setelah wisuda, Bapak bahkan pernah bilang bahwa dia gak bisa bantu ngasih jalan untuk cari kerja atau menitipkan anak agar diterima kerja di sebuah perusahaan seperti orang tua yang lain. Jadi, saya diharuskan berusaha cari kerja sendirian.


Saya sendiri awalnya mencari kerja di Bandung bersama teman-teman seangkatan mengandalkan info-info dari senior di kampus. Namun setelah berusaha melamar ke beberapa perusahaan, hasilnya nihil, tak ada panggilan apapun dari perusahaan yang dilamar saat itu.


Setelah sekian lama dan kehabisan ongkos di Bandung, kemudian saya memutuskan pulang kampung ke Sukabumi dengan membawa kabar kurang menggembirakan untuk orang tua. Untungnya kedua orang tua masih support.


Beberapa waktu kemudian saya minta doa dan izin ke orang tua karena memutuskan berangkat mencari peruntungan ke DKI Jakarta.


Untuk menginap di Jakarta, saya nebeng di kontrakan-kontrakan beberapa teman SMA yang sudah bekerja di sana sampai berpindah-pindah kontrakan sekalian silaturahmi.


Dalam proses pencarian kerja di Jakarta, saya awalnya mendatangi satu per satu perusahaan yang membuka lowongan dengan berkeliling kota menggunakan transportasi umum sendirian.


Ada perusahaan yang menerima surat lamaran namun tak juga memberi kabar lanjutan. Ada pula ketika mengajukan permohonan lamaran, saya malah ditolak satpam dengan alasan HRD sedang tidak di kantor. Mereka juga tidak menerima penitipan berkas lamaran kerja. Mau tak mau di sini saya dituntut harus bersabar.


Saat ongkos sudah mau habis, saya sempat pesimis bisa mendapat pekerjaan di Jakarta. Akhirnya beralih ke aplikasi pencari kerja online demi mengirit ongkos.


Akhirnya panggilan untuk tes kerja berdatangan bahkan dalam seminggu sampai 4 panggilan karena kebanyakan mengirim surat lamaran kerja ke sana ke mari.



Karena ongkos yang terbatas, terpaksa di pilih satu perusahaan saja. Lalu di tanggal yang ditentukan, saya langsung mengikuti psikotes bersama ratusan pelamar kerja lainnya di kantor perusahaan tersebut.


Setelah itu, di hari berikutnya saya diminta tes kemampuan bidang dan tes kemampuan bahasa Inggris. Dilanjut beberapa hari berikutnya ditelepon untuk mengikuti tahap wawancara dengan dua orang dari pihak pimpinan perusahaan.


Saat mengikuti tahap wawancara, para calon karyawan lain yang juga ikut wawancara sampai antre, bahkan kabarnya proses wawancara untuk semua calon karyawan yang diundang saat itu memakan waktu berhari-hari.


Selang beberapa hari kemudian, saya dinyatakan lolos lalu masuk ke tahap tes terakhir yaitu medical check up di salah satu rumah sakit di Jakarta dan hasilnya saya dinyatakan sehat.


Terakhir, saya dipanggil oleh pihak HRD untuk penandatanganan berkas-berkas kontrak karena saya diterima kerja di sana. Saya ingat, saat itu karyawan baru yang hadir untuk tanda tangan kontrak hanya enam orang termasuk saya sendiri.


Dalam prosesnya mulai dari beberapa kali tes hingga wawancara, memang terkesan lancar saja tanpa ada kendala.


Tapi jujur saja, karena saya orang kampung, saat pertama melamar kerja di perusahaan ini, saya cari-cari informasi tapi tidak saya temukan satu pun teman, saudara atau pun kerabat yang kerja maupun pernah kerja di perusahaan ini. Informasi bagaimana kerja di perusahaan ini saat itu bener-bener kosong.


Ketika pertama kerja, orang-orang yang ditemui di perusahaan ini mulai dari staf hingga bos murni 100 persen orang baru di kehidupan saya.


Karena ini bagi saya pertama kalinya melamar kerja, pertama kali tes kerja, pertama kali wawancara kerja hingga pertama kalinya masuk kerja setelah lulus kuliah, saya berpikir 'oh proses melamar kerja gak susah-susah amat ya, mungkin sedikit susah pas nyari lowongannya doang."


Tapi ketika saya bertemu teman baru seprofesi tapi beda perusahaan, mereka bertanya-tanya, "kok lu bisa diterima kerja di perusahaan itu bro, kan ke sana tes masuknya susah ?." Menanggapi pertanyaan itu saya malah heran, "perasaan pas ngelamar kerja ke sana biasa-biasa saja." Mungkin ini rezeki dari doa kedua orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar