Dalam posting kali ini saya akan membahas tentang nilai estetika atau keindahan lukisan pensil. Di mana melukis dengan pensil adalah hobi dalam dunia gambar yang saya pilih. Kenapa begitu ? saya yakin setiap orang punya jawaban masing-masing tentang apa yang ia pilih. So, be your self, guys !.
Ada yang mengatakan bahwa “Dalam seni itu tidak ada kata salah dan benar, yang ada hanyalah indah dan tak indah.” Makna indah dan tak indah menurut definisi estetika menjadi dua bagian. Yaitu keindahan tentang bagaimana terbentuknya (proses), dan bagaimana keindahan hasil seni itu dirasakan oleh perasaan seseorang. Kendati begitu, saya rasa proses dan hasil seni tersebut ada yang menyatu dan juga ada yang terpisah.
Contoh yang terpisah serta keindahan cenderung terletak pada prosesnya saja yaitu seperti lukisan yang terlihat sangat abstrak dan acak-acakan. Sensasi persepsi orang yang pertama kali lihat, pasti meremehkan lukisan tersebut. Namun pastinya orang tersebut bakal
kagum setelah mendengar bahwa lukisan tersebut dilukis oleh seekor gajah. Keren kan ? hehe. Itulah keindahan yang terletak pada prosesnya saja.
Sedangkan nilai estetika yang menyatu (proses dan hasil) salah satu contohnya adalah lukisan pensil anamorphic. Di mana lukisan ilusi tersebut mempunyai proses dan hasil yang cukup bernilai tinggi menarik hati orang-orang yang melihat untuk mengacungkan jempol tanda perasaan mereka. Terlebih jenis lukisan ini menimbulkan tanda tanya besar. Seperti pertanyaan, “Kok bisa ????.”
Berikut adalah lukisan pensil anamorphic sederhana yang saya buat. Sebenarnya lukisan ini saya buat saat sedang berlatih, namun walau pun sederhana, tetap saja prosesnya sangatlah rumit dan saya puas.
Contoh nilai estetika menyatu lainnya adalah lukisan pensil karikatur. Karena menurut pengalaman saya, membuat lukisan pensil berjenis karikatur membutuhkan proses persiapan dan pemikiran berhari-hari sebelum menggambar. Di mana hal tersebut membutuhkan perhitungan dan perbandingan nilai pesan , semiotika dan lain-lain.
Sebenarnya, menyatu atau tidaknya nilai estetika lukisan pensil, terletak pada genre-genre lukisan yang di ambil oleh pelukis pensil. Namun secara garis besar, menurut saya lukisan pensil mempunyai nilai estetika yang terletak di mana penikmat lukisan dibawa ke dunia kesatuan dunia nyata realistik dan dunia hitam putih goresan pensil. Seperti penikmat yang merasa kagum, tertawa terhibur, atau pun bertanya-tanya.(**)
Ada yang mengatakan bahwa “Dalam seni itu tidak ada kata salah dan benar, yang ada hanyalah indah dan tak indah.” Makna indah dan tak indah menurut definisi estetika menjadi dua bagian. Yaitu keindahan tentang bagaimana terbentuknya (proses), dan bagaimana keindahan hasil seni itu dirasakan oleh perasaan seseorang. Kendati begitu, saya rasa proses dan hasil seni tersebut ada yang menyatu dan juga ada yang terpisah.
Contoh yang terpisah serta keindahan cenderung terletak pada prosesnya saja yaitu seperti lukisan yang terlihat sangat abstrak dan acak-acakan. Sensasi persepsi orang yang pertama kali lihat, pasti meremehkan lukisan tersebut. Namun pastinya orang tersebut bakal
kagum setelah mendengar bahwa lukisan tersebut dilukis oleh seekor gajah. Keren kan ? hehe. Itulah keindahan yang terletak pada prosesnya saja.
Sedangkan nilai estetika yang menyatu (proses dan hasil) salah satu contohnya adalah lukisan pensil anamorphic. Di mana lukisan ilusi tersebut mempunyai proses dan hasil yang cukup bernilai tinggi menarik hati orang-orang yang melihat untuk mengacungkan jempol tanda perasaan mereka. Terlebih jenis lukisan ini menimbulkan tanda tanya besar. Seperti pertanyaan, “Kok bisa ????.”
Berikut adalah lukisan pensil anamorphic sederhana yang saya buat. Sebenarnya lukisan ini saya buat saat sedang berlatih, namun walau pun sederhana, tetap saja prosesnya sangatlah rumit dan saya puas.
Contoh nilai estetika menyatu lainnya adalah lukisan pensil karikatur. Karena menurut pengalaman saya, membuat lukisan pensil berjenis karikatur membutuhkan proses persiapan dan pemikiran berhari-hari sebelum menggambar. Di mana hal tersebut membutuhkan perhitungan dan perbandingan nilai pesan , semiotika dan lain-lain.
Sebenarnya, menyatu atau tidaknya nilai estetika lukisan pensil, terletak pada genre-genre lukisan yang di ambil oleh pelukis pensil. Namun secara garis besar, menurut saya lukisan pensil mempunyai nilai estetika yang terletak di mana penikmat lukisan dibawa ke dunia kesatuan dunia nyata realistik dan dunia hitam putih goresan pensil. Seperti penikmat yang merasa kagum, tertawa terhibur, atau pun bertanya-tanya.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar